Kisah Imam Ghozali Berguru Kepada Tukang Sol Sepatu
Jadzab.Com - Imam Ghazali adalah seorang Ulama besar yang sudah tidak asing lagi dalam hal ilmu hikmah, Beliau bergelar hujjatul islam atau Penolong Islam. Selain itu beliau juga dikenal sebagai ahli dalam filsafat dan tasawuf yang aktif dalam menyusun kitab-kitab.
"Wahai ibu, tolong perintahkan pada saudaraku Ahmad agar bermakmum kepadaku, agar orang-orang tidak menuduhku selalu bersikap buruk terhadapnya".
Ibu Imam Ghazali kemudian memerintahkan Ahmad agar sholat makmum kepada saudaranya Al Ghazali. Ahmad pun melaksanakan perintah sang ibu, shalat bermakmum kepada Al Ghazali. Namun di tengah-tengah shalat, Ahmad melihat darah membasahi perut Imam Ghozali. Tentu saja Ahmad memisahkan diri.
Setelah shalat selesai, Imam Al Ghozali bertanya kepada Ahmad, saudaranya itu, "Mengapa engkau memisahkan diri (mufaraqoh) dalam shalat yang saya imami?".
Saudaranya menjawab: "Aku memisahkan diri, karena aku melihat perutmu berlumuran darah".
Mendengar jawaban saudaranya itu, Imam Al Ghazali mengakui, hal itu mungkin karena dia ketika sholat hatinya sedang mengangan-angan masalah fiqih yang berhubungan haid seorang wanita yang mutahayyirah.
Kemudian Imam Ghozali bertanya kepada saudaranya: "Dari manakah engkau belajar ilmu pengetahuan seperti itu?"
Saudaranya menjawab, "Aku belajar Ilmu kepada Syekh Al Uttaqy Al Khurazy yaitu seorang tukang jahit sandal-sandal bekas (tukang sol sepatu)" Al Ghozali pun lalu pergi untuk mencarinya.
Setelah berjumpa, Ia kemudian berkata kepada Syekh Al khurazy: "Saya ingin belajar kepada Tuan". Syekh itu berkata : Mungkin saja engkau tidak kuat menuruti perintah-perintahku".
Al Ghozali menjawab: "Insya Allah, saya kuat".
Syekh Al Khurazy berkata: "Bersihkan lantai ini".
Al Ghozali kemudian hendak membersihkannya dengan sapu. Tetapi Syekh itu berkata:"Sapulah (bersihkanlah) dengan tanganmu".
kemudian Al Ghazali menyapu lantai itu dengan tangannya, kemudian dia melihat kotoran yang banyak dan bermaksud menghindari kotoran itu.
Akan tetapi Sang Syekh berkata: "Bersihkan pula kotoran itu dengan tanganmu".
Al Ghozali lalu bersiap membersihkan dengan menyisingkan pakaiannya. Melihat keadaan yang demikian itu Syekh berkata: "Nah bersìhkan kotoran itu dengan pakaian seperti itu".
Imam Ghazali menuruti perintah Syekh Al Khurazy dengan ridho dan ikhlas.
Akan tetapi ketika Al Ghazali hendak akan mulai melaksanakan perintah Syekh tersebut, Syekh langsung mencegahnya dan memerintahkan Imam Ghozali agar pulang.
Akhirnya Imam Ghozali pulang dan setibanya di rumah beliau merasakan mendapat ilmu pengetahuan luar biasa. Dan Allah telah memberikan Ilmu Laduni atau ilmu Kasyaf yang diperoleh dari tasawuf atau kebersihan qolbu kepadanya.
Demikianlah Kisah Hikmah dari Imam Ghozali, semoga kita semua bisa terinspirasi dari cerita hikmah tersebut, yaitu agar selalu rendah diri dan ikhlas ketika mengerjakan perintah dari sang guru.
Suatu hari Imam Al Ghozali menjadi imam di masjid . Tetapi saudaranya yang bernama Ahmad tidak mau bermakmum dengan Imam Al Ghazali, kemudian dia berkata pada ibunya:
"Wahai ibu, tolong perintahkan pada saudaraku Ahmad agar bermakmum kepadaku, agar orang-orang tidak menuduhku selalu bersikap buruk terhadapnya".
![]() |
Ilustrasi Imam Ghozali |
Ibu Imam Ghazali kemudian memerintahkan Ahmad agar sholat makmum kepada saudaranya Al Ghazali. Ahmad pun melaksanakan perintah sang ibu, shalat bermakmum kepada Al Ghazali. Namun di tengah-tengah shalat, Ahmad melihat darah membasahi perut Imam Ghozali. Tentu saja Ahmad memisahkan diri.
Setelah shalat selesai, Imam Al Ghozali bertanya kepada Ahmad, saudaranya itu, "Mengapa engkau memisahkan diri (mufaraqoh) dalam shalat yang saya imami?".
Saudaranya menjawab: "Aku memisahkan diri, karena aku melihat perutmu berlumuran darah".
Mendengar jawaban saudaranya itu, Imam Al Ghazali mengakui, hal itu mungkin karena dia ketika sholat hatinya sedang mengangan-angan masalah fiqih yang berhubungan haid seorang wanita yang mutahayyirah.
Kemudian Imam Ghozali bertanya kepada saudaranya: "Dari manakah engkau belajar ilmu pengetahuan seperti itu?"
Saudaranya menjawab, "Aku belajar Ilmu kepada Syekh Al Uttaqy Al Khurazy yaitu seorang tukang jahit sandal-sandal bekas (tukang sol sepatu)" Al Ghozali pun lalu pergi untuk mencarinya.
Setelah berjumpa, Ia kemudian berkata kepada Syekh Al khurazy: "Saya ingin belajar kepada Tuan". Syekh itu berkata : Mungkin saja engkau tidak kuat menuruti perintah-perintahku".
Al Ghozali menjawab: "Insya Allah, saya kuat".
Syekh Al Khurazy berkata: "Bersihkan lantai ini".
Al Ghozali kemudian hendak membersihkannya dengan sapu. Tetapi Syekh itu berkata:"Sapulah (bersihkanlah) dengan tanganmu".
kemudian Al Ghazali menyapu lantai itu dengan tangannya, kemudian dia melihat kotoran yang banyak dan bermaksud menghindari kotoran itu.
Akan tetapi Sang Syekh berkata: "Bersihkan pula kotoran itu dengan tanganmu".
Al Ghozali lalu bersiap membersihkan dengan menyisingkan pakaiannya. Melihat keadaan yang demikian itu Syekh berkata: "Nah bersìhkan kotoran itu dengan pakaian seperti itu".
Imam Ghazali menuruti perintah Syekh Al Khurazy dengan ridho dan ikhlas.
Akan tetapi ketika Al Ghazali hendak akan mulai melaksanakan perintah Syekh tersebut, Syekh langsung mencegahnya dan memerintahkan Imam Ghozali agar pulang.
Akhirnya Imam Ghozali pulang dan setibanya di rumah beliau merasakan mendapat ilmu pengetahuan luar biasa. Dan Allah telah memberikan Ilmu Laduni atau ilmu Kasyaf yang diperoleh dari tasawuf atau kebersihan qolbu kepadanya.
Demikianlah Kisah Hikmah dari Imam Ghozali, semoga kita semua bisa terinspirasi dari cerita hikmah tersebut, yaitu agar selalu rendah diri dan ikhlas ketika mengerjakan perintah dari sang guru.