Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seperti Apakah Surga Yang Anda Impikan?

Jadzab.Com - Suatu ketika Seorang Arab Badui bermimpi melihat gambaran surga. Si Arab sangat terpesona dengan situasi yang bisa memuaskan "dahaga terhadap kenikmatan".  Seperti lazimnya manusia gurun yang tiap hari hanya melihat padang pasir dan batuan padas.

Surga yang dilihatnya dalam mimpi seperti taman atau kebun yang sangat subur dan banyak terdapat pohon yang rindang, bunga yang harum dan embun di pagi hari. Dia melihat banyak sekali pohon buah-buahan yang siap dipetik, ada nanas, jeruk, apel, melon, buah-buah tersebut tergantung di dahan yang merunduk seolah-olah mengundang untuk diraih oleh penghuninya.

gambaran surga
Gambaran Surga


Di dalam surga tersebut juga mengalir sungai-sungai yang airnya sangat jernih, alirannya menimbulkan suara gemercik yang menyegarkan. Ketika terbangun, si Arab merasa sangat bersyukur dan bahagia karena sebagai seorang muslim, Tuhannya telah menjelaskan detail surga begitu indah yang salah satunya tercantum dalam Al-Quran.

"Bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu"  (surat Al Baqarah 25)

Suatu ketika, si badui tersebut berencana pergi ke Indonesia untuk berlibur di waktu musim panas, dari berbagai kunjungan wisatanya, dia menyempatkan diri untuk mengunjungi salah atu taman bunga yang ada di Puncak. Dan hal ini sangat membuatnya terpesona karena dia sama sekali belum pernah melihat taman bunga yang indah seperti itu di kampung halamannya. Dengan penuh rasa penghormatan, si badui tersebut menyapa seorang bapak penjaga taman : Indah sekali taman ini, seperti gambaran surga yang pernah saya impikan.

Karena penasaran, Penjaga taman balik bertanya pada arab badui tersebut: Seperti apa sih gambaran surga yang ada dalam mimpi Anda? tanyanya kepada si badui. Kemudian si arab bercerita tentang surga dalam mimpinya, Surga yang penuh dengan bunga-bunga dan buah-buahan beserta sungai-sungai yang mengalir di dalamnya.

Mendengar cerita tersebut, penjaga taman terlihat tidak begitu memperhatikan, dia berkata: Surga yang terdapat dalam mimpi Anda tidaklah mempesonakan saya, apa enaknya? Setiap hari disini saya selalu melihat bunga dan buah, selalu menghirup udara segar dipagi hari, dan rumah saya dekat dengan sini, berada di pinggir sungai yang jernih, setiap bangun pagi saya selalu mendengar suara gemericik air, lantas apa enaknya surga seperti yang terdapat dalam mimpi anda?

Penjaga taman berkata lagi: Jika Anda ingin mengerti gambaran surga yang saya inginkan coba lihatlah pengunjung-pengunjung di taman ini, sebagian mereka ada gadis muda yang baru tumbuh, kebanyakan dari mereka berwajah cantik dan manis, dibalut dengan baju yang ketat, agak terbuka memamerkan dadanya yang baru tumbuh.

Kebanyakan dari mereka memakai celana jins yang ketat, sampai-sampai tergambar lekuk-lekuk pinggul mereka. Rasanya ingin sekali saya menikmati mereka satu-persatu, menyeret mereka kebalik pepohonan dan melakukannya sepuas-puasnya.

Namun sayang, saya tidak boleh melakukan hal itu, Karena agama saya, Islam. telah melarangnya, malah kita diwajibkan untuk menjatuhkan pandangan jika kebetulan melihat pemandangan indah seperti itu. Hukum negara saya juga akan menjebloskan saya kepenjara jika melakukan hal itu.

Si penjaga taman melanjutkan: "Sudah tahukan surga seperti apa yang saya bayangkan? Isinya adalah perempuan-perempuan muda yang segar, berwajah manis dan cantik. Saya akan melakukan hubungan sepuasnya dengan mereka di surga tersebut.


*************


Pada suatu hari. Si penjaga taman juga menceritakan surga impiannya kepada temannya, seorang lelaki penata rambut di sebuah salon. Dia bercerita bahwa dia ingin melakukan "hubungan" sesukanya, dengan wanita-wanita yang menjadi pelanggan salon temannya. dan yang paling penting, hal itu tidak lagi menjadi dosa.

Namun temannya, si penata rambut tersebut mencibir dengan gayanya yang seperti bencong: Haaa.. Saiyya sama sekali tidak tertarik dengan surga Anda. Surga yang dipenuhi gadis gadis abg tidak akan membuat saya puas, justru yang saya inginkan adalah surga yang diisi oleh lelaki ganteng berbadan kekar, dadanya berotot dan bidang. Tiap hari saya ingin menikmati mereka. dan hubungan seperti itu tidak lagi diharamkan di surga. itulah yang saya impikan.

Seorang tante-tante yang sedang ada di salon tersebut ketika mendengar percakapan mereka berdua menimpali: Apa enaknya surga yang dipenuhi laki-laki tampan? Saya bisa kok mendapatkannya tiap hari?  begitu ujar tante tersebut mendengar cerita si penata rambut tentang surga yang dia impikan. Tante tersebut menambahkan: Apa anda tahu masalah yang sedang saya alami sekarang?

Lihatlah, umur saya sudah menjelang 50 tahun, sekalipun saya mati-matian merawat diri di salon ini, indikasi ketuaan sudah mulai menyerang, kulit mulai berkeriput, rambut banyak yang beruban, lemak di pinggang datang tanpa permisi. Sekalipun saya sudah mengalokasikan anggaran untuk perawatan ini dua kali lipat dalam seminggu, saya tetap saja ragu dapat menantang hukum alam ini.

Karena suatu saat nanti, laki-laki ganteng yang saya kencani akan menjauh dari saya, mereka tentunya lebih memilih tante yang lebih muda. Jadi surga yang saya impikan adalah surga yang didalamnya saya tidak akan bisa menjadi tua, selalu muda dan cantik abadi sehingga saya bisa memamerkan kecantikan alami saya kepada orang lain tanpa perawatan seperti ini tiap hari.


*************


Tante tersebut lalu bercerita kepada temannya, Seorang wanita, artis cantik yang masih muda. si Artis ini malah tertawa mendengar surga impian sang tante, dia kemudian berkata : "Awet muda juga menjadi keinginan saya, tapi saya masih muda dan belum bisa merasakan bagaimana mendapat serangan ketuaan seperti tante. Yang jelas sekarang saya ingin menikmati hidup sepuas-puasnya selagi masih muda. Saya ingin berjalan-jalan ke seluruh dunia, pagi hari saya sarapan di sebuah hotel mewah ternama di Dubai, sorenya saya berdiri melihat pemandangan matahari yang mau terbenam melalui jendela cottage di Hawaii. Jika lagi boring, saya akan menyepi di villa milik saya di Malibu, atau sebuah penthouse di tengah kota Manhattan.

Artis tersebut melanjutkan: Suatu ketika saya akan menghabiskan duit, shopping di Ginza, Tokyo atau hanya sekedar menikmati pergaulan di cafe-cafe Los Angeles dengan teman-teman artis-artis Hollywood. Begitu pagi hari saya terbangun, saya menemukan rekening saya di Bank telah bertambah karena bunga deposito, lebih besar jumlahnya dari uang yang saya habiskan untuk berfoya-foya di hari kemarin. namun sayang sekali saya tidak sekaya itu, jadi kalau Anda menanyakan surga seperti apa yang saya inginkan, seperti itulah, saya ingin punya harta yang tak ternilai jumlahnya dan saya bisa menikmatinya sepuas-puasnya tanpa takut akan habis.


*************


"Surga impianmu itu aneh?", demikian tanggapan Seorang Trilyuner yang kebetulan ada di dekatnya. Antara sang artis dan trilyuner tersebut memang ada "hubungan" secara rahasia, mereka sering bersama di suatu hotel mewah. Buat keduanya hubungan yang mereka jalani adalah sesuai dengan kebutuhan masing-masing, atau istilah biologinya bisa disebut dengan Simbiosis Mutualisme.

Trilyuner tersebut melanjutkan: Harta yang kamu mimpikan sudah saya miliki, bahkan saat ini pun saya tidak tahu berapa jumlah uang yang saya miliki karena setiap detik akan bertambah terus, saya punya villa dimana-mana dan banyak hotel mewah di seluruh penjuru dunia, saya mampu membeli apapun yang saya inginkan.

Namun coba lihat, ketika saya memesan makanan di hotel mewah saya harus memilah dulu, kebanyakan menu yang tersedia tidak boleh saya makan sembarangan. Mau nasi maksimum harus segenggam. Gara-gara kencing manis dan kolesterol saya tidak bebas lagi menikmati apa yang saya miliki. Sampai mau kencan pun saya selalu dihantui pikiran, "apa saya masih kuat?"

Maka surga yang saya impikan adalah tempat dimana saya tidak akan pernah bisa sakit, selalu dalam kondisi prima dan sehat. Tidak ada lagi kata pantangan makan, boleh makan dan beraktifitas semaunya, itulah surga buat saya.


*************


Pak Trilyuner kembali bercerita tentang surga impiannya kepada seorang petinju, kebetulan sang petinju baru menyelesaikan pertandingannya, namun dia dipukul KO oleh lawannya di ronde keempat. Dengan wajah yang lembam, si petinju menjawab cerita trilyuner tersebut: " Itu bukan surga yang saya inginkan, lihatlah, saya seorang yang berbadan sehat dan kuat. Tiap hari saya harus latihan keras untuk meningkatkan kondisi tubuh, saya jarang sekali sakit. Namun saya baru dihabisi oleh lawan saya yang lebih kuat, Cuma bertahan sampai ronde keempat.

Sambil meringis kesakitan si petinju berkata lagi : "Surga yang saya inginkan adalah kejayaan, suatu tempat dimana saya akan menjadi petinju yang tak akan bisa terkalahkan sekalipun telah melakukan banyak pertandingan dengan jago-jago tinju terkenal. Setiap lawan yang saya hadapi akan menggigil ketakutan begitu tahu akan berhadapan dengan saya. Dan ketika saya berjalan dikeramaian, semua mata memandang saya dengan kagum, beberapa malah menegur saya dengan memanggil ramah..hai Juara..!!! inilah surga yang saya dambakan".


*************


Suatu ketika, secara tak sengaja semua orang-orang diatas tersebut bertemu, terjadi perdebatan yang panas ketika mereka sampai kepada topik pembicaraan mengenai surga. Semuanya bertahan dengan pendapatnya sendiri tentang persepsi surga. Kelihatan bahwa akhirnya yang menonjol adalah si Arab, karena dia berdalil dengan ayat Alquran, bahwa surga adalah jannah (taman, kebun), makan buah-buahan sepuas-puasnya dan sungai-sungai yang mengalir.

Karena merasa tidak puas dan tidak adanya jalan keluar, akhirnya mereka bersepakat untuk pergi mencari seorang ustadz menanyakan soal yang sangat rumit ini.

Kebetulan ustadz yang pertama kali mereka temui adalah seorang "ustadz tekstual", hanya tamatan madrasah tsanawiyah, Setelah semuanya menceritakan permasalahan dan pendapat mereka, giliran ustadz bingung karena ini betul-betul masalah yang tidak dia sangka-sangka dan belum pernah ditanyakan oleh orang-orang sebelumnya. Namun sebagai seorang muslim tekstual, dia kemudian meraih Al-Qur’an dari rak buku dan berdo'a, mudah-mudahan Allah membuka pikirannya dan mampu memberikan jawaban yang benar. Kemudian sang ustadz membuka Al Qur’an, terbuka pada surat An Nahl ayat 31:

..(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa...

Merasa belum puas juga, ustadz tersebut mencoba lagi membolak balik halaman Al Qur’an tersebut dan dia kemudian berhenti pada surat Al Furqon ayat 16:

…Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki, sedang mereka kekal (di dalamnya). (Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya)..

Karena sudah puas dan yakin akan bisa memberikan jawaban, Ustadz tersebut berkata: Sekarang saya minta Anda semua berkonsentrasi dan pejamkan mata. Agak terheran, mereka semua mengikuti perintah sang ustadz,

"Sekarang bayangkan surga seperti apa yang kalian impikan", ustadz bertanya lagi : Sudah??, Mereka semua mengangguk karena sudah membayangkan tentang surga masing-masing. Ustadz kemudian berkata : Nah.. apa yang sudah kalian bayangkan, kalikan sepuluh kali lipat dan ketahuilah.. kalian akan mendapatkan surga lebih dari itu, karena dalam Al Qur'an, Allah SWT telah berfirman sebanyak dua kali. mereka akan mendapat segala apa yang mereka kehendaki.

Entah apa yang terjadi setelahnya, tapi seusai mendatangi ustadz tersebut mereka semua telah berubah. Si Arab Badui menjadi seorang yang sangat rajin beribadah bahkan tetangganya sering melihatnya tengah beri'tikaf di Masjidil Haram, sholat dan berdo’a sebanyak mungkin.

Si penjaga taman berubah menjadi seseorang yang berusaha menjaga pandangan dan pikirannya dari hal-hal yang mengundang nafsu.

Si penata rambut mendadak jadi orang saleh menjauhkan diri dari tindakan homoseksual.

Si tante betul-betul berhenti memelihara 'daun muda' malahan dia sangat sibuk dan aktif menggalang kelompok pengajian ibu-ibu dengan aktifitas sosial,

Si artis telah memakai jilbab, tak mau lagi mengumbar aurat, dia sekarang memilih-milih peran membintangi film yang bermutu yang bisa memberikan pencerahan pada umat dan jauh dari adegan membuka "sekwilda" - sekitar wilayah dada -

Pak Trilyuner menjadi semakin giat berusaha dan berekspansi, namun ada satu hal yang sangat berbeda dari sebelumnya, Karena mulai sekarang semua hasil keutungannya disalurkan kebeberapa yayasan sosial yang dia bangun sendiri, yang bergerak di bidang bantuan beasiswa, anak terlantar, dakwah agama dan bencana alam, sedangkan dia sendiri kini telah menjadi orang yang zuhud, sederhana dengan harta, rumah, pakaian secukupnya.

Dan si petinju, dia tetap menjadi seorang petinju, namun soal kalah dan menang diatas ring bukan lagi menjadi beban pikirannya. Dia lebih berkonsentrasi untuk melatih dirinya sendiri agar tidak jadi bulan-bulanan lawannya, selalu berlatih giat setiap hari, tidak kecewa kalau kalah dan tidak sombong jika menang.

Mereka semua mendadak jadi ahli ibadah, rajin shalat, puasa, zakat dan hampir semuanya dari mereka sudah menunaikan ibadah haji. Mereka menjadi pribadi yang disenangi di lingkungannya, ramah, penolong, selalu aktif dalam kegiatan agama, sosial, betul-betul menjadi rahmat bagi lingkungan.

Pada akhir dua pertiga malam, mereka selalu bangun untuk mendirikan sholat tahajud, bersujud di hadapan Allah dengan diiringi air mata yang mengalir, mereka selalu berdo'a dengan penuh harap : Ya Allah, ijinkan kami menjadi hamba-Mu yang selalu ta'at kepada-Mu, berilah kami kekuatan untuk menghindari semua larangan-larangan-Mu, selamatkan kami dari kehidupan dunia yang menjerumuskan ini dan limpahkanlah kepada kami surga-Mu, surga yang kami impikan.

Amin.. Ya Robbal Alamin..