Antara Risma, Banser dan Dolly
Yang menarik, tak hanya ibu-ibu maupun pelajar yang berebut foto. Barisan Keamanan NU (Banser) juga tak mau kalah. Mereka juga berebut mengabadikan momen langka ini dengan foto bersama. Alhasil, pemegang Doktor (HC) dari ITS ini pun, terlihat seperti dalam kepungan Banser.
Risma terlihat asyik saja melayani permintaan ini. Apalagi, sebelumnya, saat memberikan sambutan, Risma menyampaikan bagaimana peran Banser dalam penutupan lokalisasi Dolly. Diceritakannya bahwa selain aparat keamanan, banser turut berperan besar dalam penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Ceritanya, waktu kabar penutupan itu mencuat, Risma dipanggil Ketua PWNU Jatim KH Mutawakillah. “Saya diajak ketemu di makam Gus Dur. Saat itu, saya ditanya asal usul segala. Akhirnya beliau paham bahwa masih ada garis dengan ulama pejuang NU. Saya kemudian di baiat, lalu Banser se-Jatim diperintahkan untuk mendukung penutupan Dolly,” ungkap Risma buka rahasia.
Dan benar, lokalisasi Dolly yang melegenda itu berhasil ditutup. Penutupan itu bukan hanya jadi perhatian nasional, tapi menjadi isu internasional. Mayoritas kalangan memuji lantaran Risma berani memotong pengebirian hak asasi manusia. Risma pun dijuluki bukan perempuan biasa. Dan dia tetap tampil apa adanya, dengan kesederhanaan dan kebersahajaannya.