Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kyai Besar di Ploso Kediri Hendak Diteror, Para Santri dan Pendekar Pagar Nusa Disiagakan

Peristiwa teror terhadap para ulama dan kyai kerap terjadi akhir-akhir ini, khususnya kasus penganiayaan terhadap ulama, penyerangan tempat ibadah di beberapa daerah oleh orang tak dikenal. dan kini terjadi lagi terhadap seorang Kyai di Ploso Kediri Jawa Timur.

Kyai Besar di Ploso Kediri Hendak Diteror, Para Santri dan Pendekar Pagar Nusa Disiagakan

Sejumlah santri meyakini teror tersebut gagal dilaksanakan lantaran pelaku tak memahami situasi. Kejadian Senin malam, sekitar pukul 19.00 wib itu, ada tiga orang tidak dikenal mendatangi rumah Kyai Agus Tijani Robert Saifun Nawas yang akrab disapa Gus Robert, putra almaghfurlah KH Hamim Tohari Djazuli (Gus Miek).

Dijelaskan Aiptu Didit Yulianto, Kasi Humas Polsek Mojo, ini bermula saat salah satu santri Gus Robert bernama Riyanto didatangi dua orang berbadan tinggi besar, sedangkan satu orang lagi, diduga teman pelaku berada di seberang jalan.

“Awalnya menanyakan di mana kediaman Gus Robert, tiba-tiba salah satu pelaku menodongkan pisau ke pinggang Riyanto,” jelas Kasi Humas Polsek Mojo.

Kepada Riyanto, salah satu pelaku melontarkan ucapan akan membunuh Gus Robert sambil berjalan menuju kediamannya. Riyanto pun buru-buru masuk ke kediamanan kiai dan terlihat banyak santri yang sedang pulang ngaji. Karuan ketiga pelaku langsung melarikan diri, meninggalkan halaman rumah Gus Robert.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke pihak keamanan pondok. Tak selang lama, ketika tim keamanan dikerahkan untuk memburu pelaku tersebut. Tiba-tiba muncul lagi seseorang diketahui bernama Abdul Aziz hendak bertemu Gus Robert.

Karena disangka dia termasuk salah satu pelaku, akhirnya diamankan pihak keamanan pondok dan kemudian diserahkan ke Polsek Mojo. “Telah kami interogasi dan, rupanya dia sudah biasa datang ke keluarga pondok untuk minta sedekah,” jelas Kapolsek Mojo, AKP Wahana.

Terkait kejadian salah tangkap ini, dibenarkan Agus H Kanzul Fikri, salah satu cucu pengasuh Ponpes Al Falah Mojo, yang turut mendatangi Polresta Kediri.

“Ya! Foto yang tersiar itu bukan pelaku dan belum terbukti. Nanti kami akan berikan penjelasan setelah dari Polresta,” jelas Gus Fikri saat dikonfirmasi pada Selasa (20/2/2018).

Atas kejadian ini, tim keamanan Pondok Ploso dikerahkan melakukan pengamanan di kawasan pondok, begitu juga berimbas di sejumlah pondok pesantren di Kediri. Gabungan Banser, Gasmi dan keamanan dikerahkan menjaga kawasan Ponpes Lirboyo, semua orang yang mencurigakan dihentikan dan dimintai tanda pengenal.

“Mulai malam ini kami kerahkan para pendekar Gasmi untuk menjaga keamanan kiai,” jelas Agus Muhtadi, salah satu pengasuh Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (Gasmi) salah satu organisasi di bawah Pagar Nusa.

Adapun menindaklanjuti kejadi teror ini, jajaran Polresta segera mendatangi lokasi kejadian dan melihat rekaman CCTV yang terpasang di sejumlah kawasan Ponpes Al Falah. Kapolresta Kediri, AKBP Anton Haryadi membenarkan jika telah mengamankan satu orang diserahkan pihak keamanan pondok, saat ini masih melakukan pendalaman. (duta.co)