Rumahnya Disatroni Orang Gila, Ketua MUI Kota Madiun Imbau Umat IslamSiaga
Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo mengimbau kepada seluruh umat Islam agar siaga dan waspada dengan kejadian teror akhir-akhir ini.
Hal itu dia sampaikan pasca seorang tidak dikenal yang diduga gila masuk ke dalam rumahnya pada Selasa (20/2/2018) malam.
"Kami berharap umat islam perlu waspada, kita perlu curiga tanda-tanda kebangkitan PKI," katanya saat ditemui di rumahnya Jalan Sendang Barat no 4 Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Rabu (21/2/2018) pagi.
Ia mengaku tidak tahu, kenapa dan bagaimana orang tak dikenal itu bisa masuk ke dalam rumahnya. Namun dia menduga, ada seseorang yang sengaja mengarahkan agar pria tersebut datang ke rumahnya.
"Analisa saya, kalau memang itu seperti di Jawa Barat dan di daerah lain. Kalau ini benar-benar orang gila, yang orang gila ini untuk umpan saja," katanya.
Meski demikian, ia menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada pihak kepolisian. Dia berharap polisi dapat mengungkap motif dan identitas dari pria tak dikenal tersebut.
"Yang penting kita tunggu kesimpulan polisi. Karena sekarang masih ditahan di Polres. Harapan kami kalau itu benar ada dalang diungkap saja, siapa sebenarnya dia," katanya.
Ketika ditanya perasaanya, Sutoyo mengaku tidak takut. Ia mengaku sudah biasa mengalami teror semacam itu.
"Kami ini sudah kenyang diteror, sudah nggak takut lagi lah. Dulu tahun 98' diteror oleh ninja. Kami semakin nggak takut, umat Islam semakin solid semakin bersatu," imbuhnya.
Hal itu dia sampaikan pasca seorang tidak dikenal yang diduga gila masuk ke dalam rumahnya pada Selasa (20/2/2018) malam.
"Kami berharap umat islam perlu waspada, kita perlu curiga tanda-tanda kebangkitan PKI," katanya saat ditemui di rumahnya Jalan Sendang Barat no 4 Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Rabu (21/2/2018) pagi.
Ia mengaku tidak tahu, kenapa dan bagaimana orang tak dikenal itu bisa masuk ke dalam rumahnya. Namun dia menduga, ada seseorang yang sengaja mengarahkan agar pria tersebut datang ke rumahnya.
"Analisa saya, kalau memang itu seperti di Jawa Barat dan di daerah lain. Kalau ini benar-benar orang gila, yang orang gila ini untuk umpan saja," katanya.
Meski demikian, ia menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada pihak kepolisian. Dia berharap polisi dapat mengungkap motif dan identitas dari pria tak dikenal tersebut.
"Yang penting kita tunggu kesimpulan polisi. Karena sekarang masih ditahan di Polres. Harapan kami kalau itu benar ada dalang diungkap saja, siapa sebenarnya dia," katanya.
Ketika ditanya perasaanya, Sutoyo mengaku tidak takut. Ia mengaku sudah biasa mengalami teror semacam itu.
"Kami ini sudah kenyang diteror, sudah nggak takut lagi lah. Dulu tahun 98' diteror oleh ninja. Kami semakin nggak takut, umat Islam semakin solid semakin bersatu," imbuhnya.