Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jadi Kaya Sebab 'Menyapa', Ini Kisah Nyata, Bacalah!

Rasulullah Saw pernah bersabda, sebaik baik kamu adalah siapa yang mau memulai salam (al Hadist)

Jadi Kaya Sebab 'Menyapa', Ini Kisah Nyata, Bacalah!

Menyapa itu mudah, semudah berucap terima kasih. Tapi sungguh tidak semua orang mampu melaksanakannya.

Ada sebuah kisah menarik terkait faedah dari sebuah sapaan sebagai berikut :

“Banyak jalan menuju Roma,’ Begitu kata pepatah. Begitu juga jalan untuk menjadi orang kaya, banyak jalannya. Dari yang mudah sampai yang sulit. Dari yang halal sampai yang haram. Tinggal tergantung kita, jalan yang mana yang akan kita pilih.

Kali ini luqman di beri cerita tentang mas Sis yang kaya lantaran menyapa. Apa istimewanya menyapa ini, dan mengapa pula menyapa bisa menjadikan Sis kaya raya?

“Dinas dimana pak…? tanya Sis kepada customer kantornya. “Departemen Pertamanan.”

kalau ada order boleh Pak bagi bagi.”

“Kamu punya keahlian apa…? “Desain Pak.” jawab Sis mantap.

Begitulah Sis memulai awal cerita suksesnya. Waktu itu ia bekerja sebagai karyawan bagian desain di salah satu perusahaan advertising. Bapak yang disapa Sis tersebut adalah pak Karim. Kebetulan, waktu itu Pak Karim sedang menggandakan dokumen di tempat Sis kerja. Selain jasa advertising, tempat kerja Sis juga melayani jasa fotocopy.

Pak Karim ini sudah lama ingin membuka jasa advertising, kebetulan juga, tempat kerja beliau sering mengorder hal hal yang sifatnya desain kepada perusahaan lain, termasuk perusahaan tempat kerja Sis. Karena tertarik, Sis diberi kartu nama, dan diminta menghubunginya.

Inilah awal kesuksesannya.

Awalnya Sis menolak bila ia hanya bekerja, “sama saja pak.” begitu kilahnya. “Disini saya bekerja, dan posisi saya sudah aman, saya mau ikut Bapak, kalau ada tantangan yang lebih berarti.”

Singkat cerita, Sis dijadikan partner bisnis oleh pak Karim. Ia diberikan saham 30% tanpa harus menyetor sejumlah uang, alias modal otak dan keahlian. Berdirilah PT Siscipta, perusahaan desain hasil kolaborasinya dengan pak Karim, terletak di barat Jakarta. Di penghujung tahun 1998, perusahaan tersebut sudah mengantongi omzet 100 jutaan perbulannya. Pelanggannya banyak dari kalangan event organizer yang sering melakukan pameran.

Menyapa sepertinya mudah, kenyataannya tidak semua orang ringan menyapa. Apalagi kalau ia punya jabatan dan atau lebih punya posisi ketimbang manusia yang ia temui. Padahal banyak keuntungan dari menyapa.

Menyapa adalah salah satu cara membangun keakraban, kehangatan, membangun silaturahim. Menyapa juga adalah kegiatan sosialisasi kita kepada masyarakat sekitar kita. Banyak terjadi begini, karena kita enggan menyapa, orang juga enggan menyapa kita. Kalau kita cuek, orang bisa lebih cuek lagi.

Dan satu lagi menyapa juga ternyata bisa membuka banyak peluang. Salah satunya peluang dapat pekerjaan, peluang melebarkan usaha, dan peluang untuk menjadi kaya. Untuk yang terakhir ini sudah dibuktikan oleh Sis. Sis bisa jadi kaya sebab ia rajin menyapa. Jadi, mengapa kita tidak pernah mau menyapa.

Wallahu a’lam