Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suami Obral Kata Cerai Istri Pun Mengobral Cinta, Astagfirullah

Sebagai suami jangan suka obral kata cerai, bisa berbahaya luar dalam. Lihat nasib Hamidi 38, dari Banjarmasin (Kalsel) ini.

Astagfirullah, Lagi Mengajar di Kelas, Guru SD Ini Tiba-tiba Dihajar Orang Tua Murid

Begitu dia mengucapkan “tak cerai kamu”, Ida, 35, selaku istri segera mengobral cintanya kepada lelaki lain, dengan cara nikah siri. Yang sini asyik, yang sononya syok berat.

Kata cerai atau talak, sama pendeknya, hanya 5 huruf. Tapi jika diobral sembarangan kepada istri, sekali terlontar kata tersebut, istri di ranjang pun menjadi haram digauli.

Dalam hadits Nabi disebutkan, "Ada tiga hal yang serius dan candanya sama-sama dianggap serius yaitu nikah, talak dan rujuk." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Nah, apakah tidak cilakak, kata-kata itu sekedar guyonan, tapi akibatnya istri tak bisa dicemplak.

Hamidi warga Jalan Antasan Raden, Banjarmasin Selatan, rupanya termasuk lelaki yang suka mengobral kata-kata buruk. Dia orangnya memang temperamen dan gampang tersinggung.

Meski Ida adalah istri sendiri, sering jadi sasaran gebuk hanya karena kesalahan yang sepele. Paling tidak enak, dia suka memaki dengan kata-kata kasar, yang hanya pantas diucapkan cah angon.

Seperti yang telah terjadi belum lama ini, lagi-lagi gara-gara tersinggung, Hamidi langsung main tempeleng ke istri, disusul kata-kata ancaman: ”Tak cerai kamu!” Nah, Ida yang sering mengikuti pengajian bersama ibu-ibu di mejelis taklim, segera ingat kata-kata ustadz beberapa waktu sebelumnya.

Gara-gara kata suaminya tersebut, dia lalu menjauhi suaminya sejak saat itu juga. Malam harinya pun, saat Hamidi minta jatah, tak lagi dilayani dengan alasan sudah haram hukumnya. Jika dipaksakan juga, itu menjadi zina pada istri sendiri.

Sementara suami kena embargo, diam-diam Ida menjalin cinta dengan lelaki lain, sama-sama teman guru. Kepada Ismail, 40, gebetan baru tersebut, dia mengaku sudah cerai.

Tanpa minta bukti hitam di atas putih, lelaki itu percaya saja bahkan kemudian mengajak kawin siri. Anehnya, meski sudah menjadi suami istri Ismail tak berani membawa Ida ke rumah. Bila ingin ”tune up” dan sporing balansing, memilih membawa Ida ke dalam hotel.

Lama-lama Hamidi tahu juga bahwa istrinya punya koalisi sembunyi-sembunyi. Beberapa hari lalu pasangan haram itu digerebek di sebuah hotel. Tapi saat digelandang ke kantor polisi, Ismail dan Ida malah tenang-tenang saja. Mereka menunjukkan surat nikah siri yang pernah diperolehnya dari Kyai kampung. Tentu saja Hamidi kaget. Dia tak pernah menceraikan istri, kok tiba-tiba Ida diklaim sebagai koalisi yang sah.

Dia baru paham saat Ida menceritakan gerangan apa yang telah terjadi selama ini. Hamidi mencoba berkelit bahwa kata-kata "tak cerai kamu" dilontarkan dalam kondisi tidak sadar. Tapi itu tak ada artinya. Dan polisi sendiri hanya melihat bahwa Ida dikeloni lelaki lain yang bukan suami. Karena itulah polisi tetap menjerat Ida dan Ismail dengan pasal perzinaan.