Gara-gara Kebanyakan Micin, Istri Teman Sendiri Diembat Juga! Beginilah Akhirnya
Mungkin Kartianto, 32, lelaki sangat jujur dan suka berterus terang. Sudah jelas-jelas jadi PIL-nya Farah, 28, eh…malah mengaku apa adanya pada Asep, 28, suami Farah. Tentu saja Asep tersinggung. Disabari malah makin nekat, sehingga teman kerja di pabrik mie di Gresik itu langsung digetok palu sampai kritis.
Orang jujur kini semakin langka, lebih banyak yang tidak jujurnya. Maka ketika mereka jadi pejabat dan politisi, banyak yang diudak-udak KPK. Sebab di era gombalisasi ini semakin banyak orang tidak jujur menguasai eksekutif dan legislatif. Gara-gara ketidakjujurannya, banyak pula yang kemudian mengidap penyakit THT. Banyak temannya terkena kasus, tidak dengar dan ikut bermain pula. Akhirnya mereka ini memperpanjang jumlah tawanan KPK.
Kartianto warga Babat Lamongan, agaknya ingin memperkecil jumlah orang tidak jujur. Dia mencoba jadi pelopornya. Saking jujurnya dia, sampai-sampai dia berani berterus terang pada Asep teman sekerjanya di pabrik mie, bahwa dirinya sangat mencintai istri Asep. Karena awalnya dianggap “cah kenthir”, omongan ngaco Kartianto hanya dianggap angin lalu.
Tapi itu ternyata serius. Sekitar sebulan lalu Kartianto mampir ke rumah Asep. Begitu ketemu Asep di pintu, langsung saja ngablak,
“Aku sangat mencintai istrimu.” Asep masih mencoba bersabar dan mengalihkan pembicaraan. Tapi tetap saja Kartianto bercerita ke hal yang sama, bahkan bertanya, “Bolehkah istrimu saya minta?”
Memangnya Prabu Puntadewa wayang kulit, apa? Istri diminta orang diberikan dengan tulus ikhlas? Untuk tidak terjadi pertengakar, Asep akhirnya mengusir tamunya untuk segera pulang. Dia menduga, Kartianto ini kebanyakan micin atau kurang piknik menurut istilah sekarang.
Sepulang Kartianto, Asep jadi penasaran dan menginterogasi istrinya. Akhirnya karena terdesak Farah pun mengaku bahwa sudah sebulan ini dia pacaran dengan Kartianto. Sejauh mana pacaran itu? “Alah, ya hanya ciuman dan pegang-pegang saja mas.” Kata Farah terbata-bata.
Sejak itu cinta Asep langsung rontok, dan istrinya dipulangkan kepada orangtuanya. Tapi sementara dia menenangkan diri, eh di pabrik Kartianto terus menagih, kapan bininya siap diceraikan? Kartianto bahkan mengaku bahwa sudah lama berhubungan dengan Farah dengan segala aktivitasnya.
Emosi Asep jadi tak terkendali lagi. Kebetulan di situ ada palu tergeletak, lansung saja disambar dan diayunkan ke kepala Kartianto berkali-kali: pletak, pletak, pletak! Kontan perayu bini orang itu jatuh mandi darah. Karyawan pabrik mie itu ramai-ramai dilarikan ke rumah sakit, sedangkan Asep diamankan ke kantor polisi.
Orang jujur kini semakin langka, lebih banyak yang tidak jujurnya. Maka ketika mereka jadi pejabat dan politisi, banyak yang diudak-udak KPK. Sebab di era gombalisasi ini semakin banyak orang tidak jujur menguasai eksekutif dan legislatif. Gara-gara ketidakjujurannya, banyak pula yang kemudian mengidap penyakit THT. Banyak temannya terkena kasus, tidak dengar dan ikut bermain pula. Akhirnya mereka ini memperpanjang jumlah tawanan KPK.
Kartianto warga Babat Lamongan, agaknya ingin memperkecil jumlah orang tidak jujur. Dia mencoba jadi pelopornya. Saking jujurnya dia, sampai-sampai dia berani berterus terang pada Asep teman sekerjanya di pabrik mie, bahwa dirinya sangat mencintai istri Asep. Karena awalnya dianggap “cah kenthir”, omongan ngaco Kartianto hanya dianggap angin lalu.
Tapi itu ternyata serius. Sekitar sebulan lalu Kartianto mampir ke rumah Asep. Begitu ketemu Asep di pintu, langsung saja ngablak,
“Aku sangat mencintai istrimu.” Asep masih mencoba bersabar dan mengalihkan pembicaraan. Tapi tetap saja Kartianto bercerita ke hal yang sama, bahkan bertanya, “Bolehkah istrimu saya minta?”
Memangnya Prabu Puntadewa wayang kulit, apa? Istri diminta orang diberikan dengan tulus ikhlas? Untuk tidak terjadi pertengakar, Asep akhirnya mengusir tamunya untuk segera pulang. Dia menduga, Kartianto ini kebanyakan micin atau kurang piknik menurut istilah sekarang.
Sepulang Kartianto, Asep jadi penasaran dan menginterogasi istrinya. Akhirnya karena terdesak Farah pun mengaku bahwa sudah sebulan ini dia pacaran dengan Kartianto. Sejauh mana pacaran itu? “Alah, ya hanya ciuman dan pegang-pegang saja mas.” Kata Farah terbata-bata.
Sejak itu cinta Asep langsung rontok, dan istrinya dipulangkan kepada orangtuanya. Tapi sementara dia menenangkan diri, eh di pabrik Kartianto terus menagih, kapan bininya siap diceraikan? Kartianto bahkan mengaku bahwa sudah lama berhubungan dengan Farah dengan segala aktivitasnya.
Emosi Asep jadi tak terkendali lagi. Kebetulan di situ ada palu tergeletak, lansung saja disambar dan diayunkan ke kepala Kartianto berkali-kali: pletak, pletak, pletak! Kontan perayu bini orang itu jatuh mandi darah. Karyawan pabrik mie itu ramai-ramai dilarikan ke rumah sakit, sedangkan Asep diamankan ke kantor polisi.