Kembalikan Uang Temuan Rp 20 Juta, Tukang Sampah Ini Malah DibilangGoblok dan Kemaki
Rabu (23/5) kemarin menjadi hari yang tidak terlupakan oleh Jubaidi, 65. Pasalnya pria asal Mojokerto Jawa Timur ini tidak menyangka menemukan uang Rp 20.190.000 di dalam sebuah tas yang tergeletak di pinggir jalan. Ia mengaku baru melihat uang sebanyak itu sepanjang hidupnya.
Meski uang yang ditemukannya cukup banyak, namun tidak membuat pria yang saban hari bekerja sebagai tukang sampah ini gelap mata dan berniat memiliki uang tersebut. Dalam hidupnya, miskin tidak masalah asalkan berlaku jujur.
Karena prinsip itulah, ia sempat dimaki-maki dan dianggap bodoh oleh rekan-rekan seprofesinya terlebih usai menemukan uang tersebut. Alih-alih berniat memiliki uang puluhan juta tersebut, Jubaidi justru berinisiatif menghubungi Polsek Umbulharjo, Jogja untuk mengembalikan uang tersebut.
"Kalau nemu (barang berharga) harus dikembalikan. Siapa tahu orang yang kehilangan itu baru susah atau kebingungan," kata pria yang ditinggal istrinya meninggal sekitar 4 tahun silam itu.
Sewaktu ditemui di sela-sela aktivitasnya memungut sampah, Sabtu (26/5) siang, Jubaidi menceritakan detail penemuan uang tersebut. Jubaidi mengaku menemukan uang tersebut di dalam tas yang berukuran cukup besar dan tergeletak di bahu jalan.
Lokasi persisnya berada di daerah Pandean, Kecamatan Kota Jogjakarta. Sekitar pukul 06.00 WIB, Jubaidi melihat tas tersebut tergeletak begitu saja di pinggir jalan. Setelah diperiksa, ia pun kaget bukan kepalang lantaran ternyata tas berwarna krem tersebut berisikan uang dan beberapa barang berharga, seperti power bank, kipas angin.
Kemudian uang yang jumlahnya berkisar Rp 20.190.000. "Saya berpikirnya, itu sampah yang jatuh," katanya sembari bersantai di samping gerobak sampahnya.
Uang puluhan juta tersebut, terdiri dari pecahan Rp 100 ribu berjumlah Rp 20 juta, serta pecahan Rp 10 ribu yang dibungkus dalam amplop 19 buah. "Saya teriak, saya nemu uang," katanya.
Lantas, beberapa rekannya pun menghampiri. Ada yang menyindir minta bagian atas temuan banyak uang tersebut. Namun, Jumaidi tak bergeming, ia memilih mencari siapa pemiliknya. "Saya dibilang goblok, bodoh, kemaki. Nemu uang banyak kok malah mau dikembalikan," ucapnya.
Selain beberapa rekannya, ada pula 4 orang yang tak dikenal menghampirinya. Ada yang mengaku tas itu miliknya untuk diminta. "Tapi semuanya tidak ada yang benar," katanya.
Ia pun berinisiatif menghubungi kantor Polsek Umbulharjo. Agar bisa segera ditemukan siapa sebenarnya pemilik dari tas berisi uang dan barang berharga ini.
Akhirnya pihak kepolisian berhasil menemukan pemilik tas tersebut, atas nama Edi Prastya, 48, warga Gunung Ketur, Pakualaman, Kota Jogjakarta. Kemudian pada Jumat (25/5) antara keduanya dipertemukan.
"Sudah dikembalikan ke pemiliknya. Disaksikan dengan ketua RT dan yang menemukan," kata Kapolsek Umbulharjo, Kompol Alaal Prasetyo.
Meski uang yang ditemukannya cukup banyak, namun tidak membuat pria yang saban hari bekerja sebagai tukang sampah ini gelap mata dan berniat memiliki uang tersebut. Dalam hidupnya, miskin tidak masalah asalkan berlaku jujur.
Karena prinsip itulah, ia sempat dimaki-maki dan dianggap bodoh oleh rekan-rekan seprofesinya terlebih usai menemukan uang tersebut. Alih-alih berniat memiliki uang puluhan juta tersebut, Jubaidi justru berinisiatif menghubungi Polsek Umbulharjo, Jogja untuk mengembalikan uang tersebut.
"Kalau nemu (barang berharga) harus dikembalikan. Siapa tahu orang yang kehilangan itu baru susah atau kebingungan," kata pria yang ditinggal istrinya meninggal sekitar 4 tahun silam itu.
Sewaktu ditemui di sela-sela aktivitasnya memungut sampah, Sabtu (26/5) siang, Jubaidi menceritakan detail penemuan uang tersebut. Jubaidi mengaku menemukan uang tersebut di dalam tas yang berukuran cukup besar dan tergeletak di bahu jalan.
Lokasi persisnya berada di daerah Pandean, Kecamatan Kota Jogjakarta. Sekitar pukul 06.00 WIB, Jubaidi melihat tas tersebut tergeletak begitu saja di pinggir jalan. Setelah diperiksa, ia pun kaget bukan kepalang lantaran ternyata tas berwarna krem tersebut berisikan uang dan beberapa barang berharga, seperti power bank, kipas angin.
Kemudian uang yang jumlahnya berkisar Rp 20.190.000. "Saya berpikirnya, itu sampah yang jatuh," katanya sembari bersantai di samping gerobak sampahnya.
Uang puluhan juta tersebut, terdiri dari pecahan Rp 100 ribu berjumlah Rp 20 juta, serta pecahan Rp 10 ribu yang dibungkus dalam amplop 19 buah. "Saya teriak, saya nemu uang," katanya.
Lantas, beberapa rekannya pun menghampiri. Ada yang menyindir minta bagian atas temuan banyak uang tersebut. Namun, Jumaidi tak bergeming, ia memilih mencari siapa pemiliknya. "Saya dibilang goblok, bodoh, kemaki. Nemu uang banyak kok malah mau dikembalikan," ucapnya.
Selain beberapa rekannya, ada pula 4 orang yang tak dikenal menghampirinya. Ada yang mengaku tas itu miliknya untuk diminta. "Tapi semuanya tidak ada yang benar," katanya.
Ia pun berinisiatif menghubungi kantor Polsek Umbulharjo. Agar bisa segera ditemukan siapa sebenarnya pemilik dari tas berisi uang dan barang berharga ini.
Akhirnya pihak kepolisian berhasil menemukan pemilik tas tersebut, atas nama Edi Prastya, 48, warga Gunung Ketur, Pakualaman, Kota Jogjakarta. Kemudian pada Jumat (25/5) antara keduanya dipertemukan.
"Sudah dikembalikan ke pemiliknya. Disaksikan dengan ketua RT dan yang menemukan," kata Kapolsek Umbulharjo, Kompol Alaal Prasetyo.