Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ustadz Ini Minta Namanya Dicoret dari Daftar 200 Nama MubalighRekomendasi Kemenag

Daftar 200 mubaligh rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia telah membawa polemik. Pasalnya, sejumlah nama ustaz beken di masyarakat tidak masuk dalam daftar sehingga membawa pertanyaan bagi masyarakat.

Ustadz Ini Minta Namanya Dicoret dari Daftar 200 Nama Mubaligh Rekomendasi Kemenag

Menanggapi hal ini, ustaz Fahmi Salim yang namanya masuk dalam daftar memilih ingin keluar dari daftar. Setelah dikonfirmasi, Sabtu (19/5) ustaz Fahmi membenarkan keinginannya agar Menteri Agama RI mencabut namanya.

"Intinya dengan berat hati saya tegaskan, saya meminta saudara Menteri Agama RI untuk mencabut nama saya dari daftar tersebut karena berpotensial menimbulkan syak wa sangka, distrust di antara para muballigh dan dai," kata dia.

Ia tak ingin menjadi bagian dari kegaduhan yang kontraproduktif bagi dakwah Islam di tanah air. Ustaz Fahmi telah memiliki ideologi sendiri dan tidak perlu formalitas pengakuan dari pihak mana pun.

"Biarkanlah saya menjadi diri saya sendiri, apa adanya, sebagai seorang dai karena saya sadar sesadar-sadarnya bahwa dakwah adalah amanah yang besar dan tanggung jawab di hadapan Allah dan umat," katanya.

Ia juga telah menerima dengan ikhlas atas pencoretan namanya dari daftar pengisi tausiyah Ramadhan di masjid lembaga tinggi negara setingkat kementerian tahun lalu 2017. Bahkan dicoret pula dari pengisi kajian rutin tiap bulan.

"Insya Allah saya memiliki idealisme dalam berdakwah yang tak bisa diatur atau dibeli oleh siapapun dengan harga dunia berapapun, kecintaan saya kepada NKRI pun tak usah dipamerkan dan diteriakkan," katanya.

Ia mempersilakan agar penduduk bebas menyimak isi khutbah, ceramah dan tausiyah kajiannya di berbagai media. Juga wawancara di media online dan cetak, di seminar atau konferensi juga tanpa pembatasan.