Kisah Ustadz Abdul Somad Telat Nikah dan Ditaksir 17 Gadis! Begini Katanya Cara Memilih Jodoh
Sosok dai asal Riau Ustadz Abdul Somad cukup populer saat ini. Dia sempat mengadang-gadang sosok ulama dari NTB Tuanku Guru Bajang menjadi capres dalam Pilpres 2019.
Ceramah-ceramahnya yang banyak diunggah di youtube sangat digemari.
Sosoknya tegas dan blak-blakan saat menyampaikan ceramah tampaknya mengundang banyak simpati.
Terlebih ustadz lulusan Al Azhar Mesir juga kadang kocak sehingga tak membosankan bagi jamaahnya.
Seiring dengan kepopulerannya, Abdul Somad juga penuh kontroversi.
Beberapa kali agenda ceramahnya ditolak dengan berbagai alasan.
Namun hal ini justru semakin banyak yang penasaran tentang sosok yang disebut-sebut mewarisi kharisma Buya Hamka ini.
Salah satunya adalah keingintahuan jamaahnya tentang kehidupan pribadi UAS.
Menjelajahi berbagai daerah untuk berdakwah, tak sekalipun tampak Abdul Somad membawa anggota keluarganya, terutama istrinya.
Sosok istri Abdul Somad rupanya mengundang keingintahuan banyak penggemarnya.
Apalagi di situs Wikipedia hanya mencatat nama Abdul Somad saja, tak ada nama sosok istrinya.
Rupanya pernah suatu ketika saat menyampaikan kajian, Abdul Somad mendapat pertanyaan tersebut.
"Pak ustadz ini asal usulnya dari mana?" demikian bunyi pertanyaan salah satu jamaah pengajian itu.
"Saya campuran antara Melayu Deli dan Melayu Palalawan. Saya ini asli Melayu," jawab ustadz.
Abdul Somad tampak kaget saat membaca pertanyaan lanjutan jamaah tersebut.
"Nama istri ustadz siapa?".
"Ooh, kenapa pula saya ditanya nama bini," kata UAS.
Abdul Somad kemudian melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya tanpa mengungkap nama sosok istrinya itu.
Sebenarnya UAS dalam beberapa kali kesempatan sempat mengukapkan tentang sisi romantisme-nya.
Abdul Somad mengaku termasuk pria yang terlambat menikah saat usianya menginjak 30 tahun.
UAS menikah pada 2008 lalu.
Dalam sebuah acara dia pun bercerita sepulangnya dari Mesir sebelum bertemu dengan sang istri, katanya pernah ditaksir 17 orang.
"Saya saja yang tak ganteng kurus kering, hitam, botak lagi tapi yang daftar jadi calon istri 17 orang (dicomblangkan). Saya masih simpan daftarnya tapi saya tolak," ujar UAS.
Dia pun menyarankan bagi para pria masih jomblo untuk tak mencari calon istri yang terlalu cantik ataupun yang terlalu jelek.
"Nanti kalau cantik sekali kawan kau bisiki 'pakai pelet apa?'. Jangan terlalu jelek nanti malu dibawa ke kondangan," kata UAS sambil tertawa.
"Jika kau tengok agamanya baik, jilbabnya panjang, ngomongnya tak banyak maka dialah pilihan dunia akherat," tutur UAS.
Inilah syaratnya
Sosok perempuan istrinya digambarkan sebagai sosok wanita yang taat.
Sang istri memangil UAS dengan sebutan Abang sementara ia memanggil istrinya dengan panggilan 'Adinda'.
Sebelum menikah UAS dan istrinya tak saling kenal.
Selama sekolah UAS mengaku tak pernah dekat dengan perempuan apalagi pacaran.
"Waktu sekolah di Mesir jarak antara asrama pria dan wanita 15 kilometer," katanya.
Saat pulang ke Indonesia, suatu waktu Abdul Somad ceramah di masjid.
Imam Masjid pun bertanya apakah dia sudah menikah atau belum.
Saat mengatahui UAS belum menikah imam tersebut kemudian menawarkan diri untuk menjadi 'makcombalang'
"Boleh, tapi kasi ketemu dulu dengan ibu saya," kata Somad ke imam tersebut.
UAS pun mengajukan dua syarat sebelum menikahi wanita tersebut.
“Syarat pertama itu restu ibu."
Sebelum meminang, UAS mengejutkan calon istrinya itu dengan menyebutnya akan jadi wanita kedua.
"Sudikah kamu menikah denganku, nanti kau jadi yang kedua, emakku kan yang pertama," demikian kata-kata Abdul Somad.
Syarat kedua, UAS menyebut jika kelak jadi istrinya ia harus siap sering ditinggal.
"Dia mesti tahu saya adalah ustadz yang tidak memiliki jam kerja, tengah malam ada orang mau sakaratul maut dia panggil saya. Ada orang anaknya sakit, dia panggil saya, sehingga jika dia buat jam kerja dia akan tersiksa. Alhamdulillah, dia menyanggupi semua itu dan akhirnya saya nikahi,” ungkapnya.
Setelah bersedia dengan syarat itu mereka pun menikah.
Keduanya kini dikaruniai seorang anak laki-laki diberi nama Mesian Haziq Abdillah.
Abdul Somad Keturunan Ulama Besar
Ternyata Ustadz Abdul Somad seorang keturunan ulama besar, terlahir dan tumbuh dibawah asuhan keluarga yang taat dan sholeh. Kakek beliau seorang ulama yang sangat disegani, ulama sufi yang beraliran tareqat Syattariyah.
Pantas saja Ustadz abdul somad begitu garang sekaligus santun dan berisi dalam setiap penyampaian dan tausiyahnya, hal ini mungkin dikarenakan darah kakeknya Tuan Syeikh Silau laut yang mengalir dalam dirinya.
Berikut penjelasan yang didapat dari akun Ulong Alex
Syekh Abdul Rahman Silau atau lebih dikenal sebagai Syekh Silau Laut adalah putera dari pasangan Nahkoda Alang yang berasal dari Rao (ayah) dan Andak Siret (ibu) yang berasal dari Batubara.
Ia berguru antara lain kepada Tuan Baqi dari Langkat kemudian melanjutkan ke Kedah, Kelantan, dan Pattani sebelum akhirnya menuntut ilmu ke Makkah selama tujuh tahun.
Di Makkah beliau berguru kepada Syekh Daud Fathoni seorang ulama Tareqat Syattariah.
Seusai menamatkan pelajarannya di Mekkah beliau kembali ke Sumatera dan mengembangkan Tareqat Syattariah di daerah Silau Laut hingga wafat pada 2 Jumadil Awal 1360 H atau 28 Februari 1941, dalam usia 125 tahun.
Ia dimakamkan di desa Silau Laut. Di dekat makamnya juga terdapat makam sang istri yang bernama Hj. Maryam dan dua anaknya yaitu Syekh H. Muhammad Ali dan H. Abdul Latief.
Semasa hidupnya beliau tampaknya merupakan tokoh yang dihormati tidak saja oleh anggota jamaah Syattariah saja, bahkan para bangsawan Serdang maupun Asahan memberi perlakuan khusus terhadap beliau.
Wujud dari perhatian para penguasa Asahan dan Serdang itu antara lain berupa pembuatan jalan menuju kompleks Tareqat Syattariah pimpinan Syekh Silau Laut.
Awalnya adalah jalan setapak yang dirintis oleh Sultan Asahan yang kemudian diperlebar dan diperkeras atas bantuan Sultan Serdang.
Ceramah-ceramahnya yang banyak diunggah di youtube sangat digemari.
Sosoknya tegas dan blak-blakan saat menyampaikan ceramah tampaknya mengundang banyak simpati.
Terlebih ustadz lulusan Al Azhar Mesir juga kadang kocak sehingga tak membosankan bagi jamaahnya.
Seiring dengan kepopulerannya, Abdul Somad juga penuh kontroversi.
Beberapa kali agenda ceramahnya ditolak dengan berbagai alasan.
Namun hal ini justru semakin banyak yang penasaran tentang sosok yang disebut-sebut mewarisi kharisma Buya Hamka ini.
Salah satunya adalah keingintahuan jamaahnya tentang kehidupan pribadi UAS.
Menjelajahi berbagai daerah untuk berdakwah, tak sekalipun tampak Abdul Somad membawa anggota keluarganya, terutama istrinya.
Sosok istri Abdul Somad rupanya mengundang keingintahuan banyak penggemarnya.
Apalagi di situs Wikipedia hanya mencatat nama Abdul Somad saja, tak ada nama sosok istrinya.
Rupanya pernah suatu ketika saat menyampaikan kajian, Abdul Somad mendapat pertanyaan tersebut.
"Pak ustadz ini asal usulnya dari mana?" demikian bunyi pertanyaan salah satu jamaah pengajian itu.
"Saya campuran antara Melayu Deli dan Melayu Palalawan. Saya ini asli Melayu," jawab ustadz.
Abdul Somad tampak kaget saat membaca pertanyaan lanjutan jamaah tersebut.
"Nama istri ustadz siapa?".
"Ooh, kenapa pula saya ditanya nama bini," kata UAS.
Abdul Somad kemudian melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya tanpa mengungkap nama sosok istrinya itu.
Sebenarnya UAS dalam beberapa kali kesempatan sempat mengukapkan tentang sisi romantisme-nya.
Abdul Somad mengaku termasuk pria yang terlambat menikah saat usianya menginjak 30 tahun.
UAS menikah pada 2008 lalu.
Dalam sebuah acara dia pun bercerita sepulangnya dari Mesir sebelum bertemu dengan sang istri, katanya pernah ditaksir 17 orang.
"Saya saja yang tak ganteng kurus kering, hitam, botak lagi tapi yang daftar jadi calon istri 17 orang (dicomblangkan). Saya masih simpan daftarnya tapi saya tolak," ujar UAS.
Dia pun menyarankan bagi para pria masih jomblo untuk tak mencari calon istri yang terlalu cantik ataupun yang terlalu jelek.
"Nanti kalau cantik sekali kawan kau bisiki 'pakai pelet apa?'. Jangan terlalu jelek nanti malu dibawa ke kondangan," kata UAS sambil tertawa.
"Jika kau tengok agamanya baik, jilbabnya panjang, ngomongnya tak banyak maka dialah pilihan dunia akherat," tutur UAS.
Inilah syaratnya
Sosok perempuan istrinya digambarkan sebagai sosok wanita yang taat.
Sang istri memangil UAS dengan sebutan Abang sementara ia memanggil istrinya dengan panggilan 'Adinda'.
Sebelum menikah UAS dan istrinya tak saling kenal.
Selama sekolah UAS mengaku tak pernah dekat dengan perempuan apalagi pacaran.
"Waktu sekolah di Mesir jarak antara asrama pria dan wanita 15 kilometer," katanya.
Saat pulang ke Indonesia, suatu waktu Abdul Somad ceramah di masjid.
Imam Masjid pun bertanya apakah dia sudah menikah atau belum.
Saat mengatahui UAS belum menikah imam tersebut kemudian menawarkan diri untuk menjadi 'makcombalang'
"Boleh, tapi kasi ketemu dulu dengan ibu saya," kata Somad ke imam tersebut.
UAS pun mengajukan dua syarat sebelum menikahi wanita tersebut.
“Syarat pertama itu restu ibu."
Sebelum meminang, UAS mengejutkan calon istrinya itu dengan menyebutnya akan jadi wanita kedua.
"Sudikah kamu menikah denganku, nanti kau jadi yang kedua, emakku kan yang pertama," demikian kata-kata Abdul Somad.
Syarat kedua, UAS menyebut jika kelak jadi istrinya ia harus siap sering ditinggal.
"Dia mesti tahu saya adalah ustadz yang tidak memiliki jam kerja, tengah malam ada orang mau sakaratul maut dia panggil saya. Ada orang anaknya sakit, dia panggil saya, sehingga jika dia buat jam kerja dia akan tersiksa. Alhamdulillah, dia menyanggupi semua itu dan akhirnya saya nikahi,” ungkapnya.
Setelah bersedia dengan syarat itu mereka pun menikah.
Keduanya kini dikaruniai seorang anak laki-laki diberi nama Mesian Haziq Abdillah.
Abdul Somad Keturunan Ulama Besar
Ternyata Ustadz Abdul Somad seorang keturunan ulama besar, terlahir dan tumbuh dibawah asuhan keluarga yang taat dan sholeh. Kakek beliau seorang ulama yang sangat disegani, ulama sufi yang beraliran tareqat Syattariyah.
Pantas saja Ustadz abdul somad begitu garang sekaligus santun dan berisi dalam setiap penyampaian dan tausiyahnya, hal ini mungkin dikarenakan darah kakeknya Tuan Syeikh Silau laut yang mengalir dalam dirinya.
Berikut penjelasan yang didapat dari akun Ulong Alex
Syekh Abdul Rahman Silau atau lebih dikenal sebagai Syekh Silau Laut adalah putera dari pasangan Nahkoda Alang yang berasal dari Rao (ayah) dan Andak Siret (ibu) yang berasal dari Batubara.
Ia berguru antara lain kepada Tuan Baqi dari Langkat kemudian melanjutkan ke Kedah, Kelantan, dan Pattani sebelum akhirnya menuntut ilmu ke Makkah selama tujuh tahun.
Di Makkah beliau berguru kepada Syekh Daud Fathoni seorang ulama Tareqat Syattariah.
Seusai menamatkan pelajarannya di Mekkah beliau kembali ke Sumatera dan mengembangkan Tareqat Syattariah di daerah Silau Laut hingga wafat pada 2 Jumadil Awal 1360 H atau 28 Februari 1941, dalam usia 125 tahun.
Ia dimakamkan di desa Silau Laut. Di dekat makamnya juga terdapat makam sang istri yang bernama Hj. Maryam dan dua anaknya yaitu Syekh H. Muhammad Ali dan H. Abdul Latief.
Semasa hidupnya beliau tampaknya merupakan tokoh yang dihormati tidak saja oleh anggota jamaah Syattariah saja, bahkan para bangsawan Serdang maupun Asahan memberi perlakuan khusus terhadap beliau.
Wujud dari perhatian para penguasa Asahan dan Serdang itu antara lain berupa pembuatan jalan menuju kompleks Tareqat Syattariah pimpinan Syekh Silau Laut.
Awalnya adalah jalan setapak yang dirintis oleh Sultan Asahan yang kemudian diperlebar dan diperkeras atas bantuan Sultan Serdang.