Tolak Perempuan Mengemudi, Gerombolan Pemuda Mekkah Bakar Mobil Milik Seorang Mamah Muda
Kebijakan pemerintah Arab Saudi mengizinkan kaum hawa menyetir mobil dan mengendarai sepeda motor rupanya tidak disambut gembira semua pihak. Pihak paling menentang tentu saja kaum lelaki selama ini mendominasi perempuan di negara yang berbentuk kerajaan tersebut.
Penolakan terhadap kebijakan itu sudah mulai terlihat. Segerombolan pemuda Arab Saudi di Desa Samad, Kabupaten Jumum, Provinsi Makkah, Ahad lalu, membakar sebuah mobil biasa dikendarai oleh Silmi al-Barkati, seorang ibu muda berusia 32 tahun, ke tempat kerjanya.
Jumum berjarak sekitar 75 kilometer dari Kota Mekkah dan 60 kilometer dari Kota Jeddah, melalui jalan menuju ke arah Kota Madinah.
Silmi tinggal bersama orang tuanya di desa itu. Dia telah menikah dan mempunyai dua anak perempuan berusia di bawah sepuluh tahun.
Mobil dibakar itu buatan Cina tahun 2011 berwarna perak. Mobil ini dia beli dari tantenya seharga 13 ribu riyal.
Sebelum Arab Saudi membolehkan kaum hawa mengemudi mulai 24 Juni lalu, Silmi menggaji sopir pribadi sebesar 1.500 riyal saban bulan. Dia biasa diantar saban hari ke tempat kerjanya. Dia bekerja sebagai pramuniaga di sebuah toko di Jalan Pangeran Sultan, Jeddah.
Setelah kaum hawa diizinkan menyetir, sopir pribadinya berhenti kerja. Silmi mulai belajar menyetir mobil dan mengurus surat izin mengemudi (SIM) di Universitas Raja Abdul Aziz, Jeddah.
Sejak dia membeli mobil itu, sekelompok pemuda di desanya sering berulah mengganggu dirinya. Desanya cukup kecil sehingga warganya saling mengenal.
Sesekali Silmi terpaksa mengantar orang tuanya ke klinik terdekat untuk berobat. Suaminya jarang pulang lantaran sibuk berdinas di Jeddah, sedangkan saudara kandung lelakinya masih kuliah di luar negeri.
Seperti biasa, dia pulang kerja sekitar jam satu dini hari. Suatu malam, saat dia melihat segerombolan anak muda berkerumun di sekitar mobilnya diparkir di depan rumahnya. "Anak-anak muda itu sering mengganggu saya," tutur Silmi kepada Sabq.
Silmi dibuat terkejut dengan suara ayahnya membangunkan dia menjelang subuh Ahad lalu. Sang ayah memberitahu Silmi api membakar mobilnya. Tim pemadam datang terlambat, mobilnya keburu hancur dilahap api.
Polisi masih mengusut kasus ini dan mencari tahu para pelakunya.
Penolakan terhadap kebijakan itu sudah mulai terlihat. Segerombolan pemuda Arab Saudi di Desa Samad, Kabupaten Jumum, Provinsi Makkah, Ahad lalu, membakar sebuah mobil biasa dikendarai oleh Silmi al-Barkati, seorang ibu muda berusia 32 tahun, ke tempat kerjanya.
Jumum berjarak sekitar 75 kilometer dari Kota Mekkah dan 60 kilometer dari Kota Jeddah, melalui jalan menuju ke arah Kota Madinah.
Silmi tinggal bersama orang tuanya di desa itu. Dia telah menikah dan mempunyai dua anak perempuan berusia di bawah sepuluh tahun.
Mobil dibakar itu buatan Cina tahun 2011 berwarna perak. Mobil ini dia beli dari tantenya seharga 13 ribu riyal.
Sebelum Arab Saudi membolehkan kaum hawa mengemudi mulai 24 Juni lalu, Silmi menggaji sopir pribadi sebesar 1.500 riyal saban bulan. Dia biasa diantar saban hari ke tempat kerjanya. Dia bekerja sebagai pramuniaga di sebuah toko di Jalan Pangeran Sultan, Jeddah.
Setelah kaum hawa diizinkan menyetir, sopir pribadinya berhenti kerja. Silmi mulai belajar menyetir mobil dan mengurus surat izin mengemudi (SIM) di Universitas Raja Abdul Aziz, Jeddah.
Sejak dia membeli mobil itu, sekelompok pemuda di desanya sering berulah mengganggu dirinya. Desanya cukup kecil sehingga warganya saling mengenal.
Sesekali Silmi terpaksa mengantar orang tuanya ke klinik terdekat untuk berobat. Suaminya jarang pulang lantaran sibuk berdinas di Jeddah, sedangkan saudara kandung lelakinya masih kuliah di luar negeri.
Seperti biasa, dia pulang kerja sekitar jam satu dini hari. Suatu malam, saat dia melihat segerombolan anak muda berkerumun di sekitar mobilnya diparkir di depan rumahnya. "Anak-anak muda itu sering mengganggu saya," tutur Silmi kepada Sabq.
Silmi dibuat terkejut dengan suara ayahnya membangunkan dia menjelang subuh Ahad lalu. Sang ayah memberitahu Silmi api membakar mobilnya. Tim pemadam datang terlambat, mobilnya keburu hancur dilahap api.
Polisi masih mengusut kasus ini dan mencari tahu para pelakunya.